Pages

Subscribe:

Sunday, December 23, 2012

Jantung Pisang, Solusi Sehat dan Hemat



Pernah tahu jantung pisang?, pasti pernah bukan?, meskipun tidak setenar buah pisang tapi jantung pisang tidak boleh terlupakan dan dipandang sebelah mata. Ada banyak kalangan masih menganggap jantung pisang adalah makanan yang tidak berkelas dan hanya dikonsumsi oleh masyarakat miskin dan kepepet saja. Jika pikiran itu masih ada dibenak kita hari ini, maka saya ingin mengajak agar kita buang jauh-jauh pikiran itu.
Jantung pisang adalah hal yang menarik bagi saya. Ditengah orang tak menggubrisnya namun saya menaruh perhatian besar untuk bahan pangan yang satu ini. Jantung pisang disadari atau tidak mengandung berjuta manfaat untuk kesehatan. Harganya yang murah dan gampang dijumpai di mana-mana membuat pamor jantung pisang menurun, nyaris tergeser oleh jenis makanan yang dianggap lebih berkelas lainnya.
Orang mungkin berpendapat selada, kol, sawi atau sayuran lain lebih berkelas dibandingkan jantung pisang yang sering dianggap sampah. Dan dikala perhatian kita tengah menyorot berbagai makanan mahal seperti berbagai aneka makanan sea food, makanan ala kebarat-baratan yang banyak tergolong junk food (makanan sampah) maka jantung pisangpun semakin hari semakin menjadi sayur buangan yang tidak digubris dan hanya menjadi limbah yang kemudian dimainkan anak-anak.
Melihat kondisi jantung pisang yang kian terlupakan, mari kita mengintip sejenak tentang manfaat jantung pisang. Jantung pisang mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral terutama fosfor, kalsium dan zat besi maupun vitamin seperti beta karotin (pro vitamin A), Vitamin B1 dan C dan juga mengandung serat yang cukup tinggi. Kandungan yang terdapat dalam jantung pisang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh guna tercukupinya nutrisi dan aneka gizi.
Jantung pisang sangat baik dikonsumsi oleh orang yang sedang diet lemak karena rendah lemak dan memberi rasa kenyang lebih lama (oleh kandungan seratnya). Penderita diabetes juga bisa memakan jantung pisang karena indeks glikemik (GI) nya rendah. Kandungan serat dalam jantung pisang dapat memperlancar pencernaan serta mengikat lemak dan kolesterol untuk dibuang bersama kotoran. Jantung pisang juga dapat menghindarkan kita dari penyakit jantung dan stroke karena dapat memperlancar sirkulasi darah dan bersifat antikoagulan (mencegah penggumpalan darah).(http://www.detikfood.com ). Sangat baik juga dikonsumsi oleh penderita sembelit dan ambeian.
Sudah seharusnya jantung pisang mendapatkan tempat dan menjadi variasi makanan dalam menu makanan sehari-hari, jangan hanya melirik makanan yang berharga mahal yang hanya mengenyangkan mata tapi bergizi rendah dengan berbagai resiko bagi kesehatan di dalamnya.
Selain kasiatnya yang sangat bermanfaat untuk kesehatan, jantung pisang jika diolah menjadi makanan rasanya tak kalah enak dibandingkan makanan yang biasanya kita dapat dengan harga mahal. Rasanya gurih dan manis, jika diolah dengan benar akan bercita rasa tinggi dan maknyus enaknya…
Sebagian orang mungkin belum tahu bahwa jantung pisang dapat diolah menjadi acar, ulam, sayur lodeh, digulai, ditumis, dendeng, sate, abon, urap dan banyak lagi. Sebelum diolah jantung pisang dibuang dahulu kelopak luar yang berwarna merah, sisakan yang berwarna putih kekuningan, cuci bersih untuk kemudian cincang/iris halus. Untuk menghilangkan getahnya, dan rasa sepatnya cukup dikukus, direbus sebentar ataupun direndam dengan air sebelum diolah.
Berikut beberapa makanan olahan dari jantung pisang:
1328497167105837820
Abon jantung pisang
1328497225189363088
Acar Jantung Pisang
13284972751479600639
Dendeng Jantung Pisang
13284973292107960061
Urap jantung pisang
13284973901622850965
Tumis Jantung Pisang
13284977111314839139
Gulai Jantung Pisang
Image: google
Inilah dia makanan khas nusantara yang memberi banyak manfaat bagi tubuh kita dan harganya murah meriah. Jangan katakan kalau anda orang Indonesia tapi tidak berusaha familiar dengan makanan olahan jantung pisang yang satu ini. Ingin sehat harus cermat dan pintar, sehat itu tak melulu harus mahal kok…

0 comments:

Post a Comment